PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara
kepulauan yang memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia. Hal ini menjadikan
Indonesia memiliki banyak ragam potensi alam yang dapat dimanfaatkan. Salah
satu pemanfaatannya adalah dengan menjadikan potensi alam tersebut sebagai
obyek wisata atau daya tarik wisata. Daya
Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan,
kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan (UU RI No. 10 Tahun 2009). Obyek wisata alam dapat berupa wisata pantai,
pegunungan, air terjun, perkebunan, dan masih banyak lagi. Dari beberapa obyek
wisata yang ada pantai merupakan obyek wisata yang cukup diminati oleh para
wisatawan karena keindahannya yang memukau. Di wilayah kabupaten Blitar sendiri
memiliki potensi wisata alam yang pantas untuk di perkenalkan ke masyarakat
luas, karena Blitar memiliki bentang alam yang beragam. Diantaranya adalah
ragam potensi wisata di kecamatan Bakung yang berada di ujung barat daya
kabupaten Blitar dengan kondisi geografis berada di dataran tinggi gunung kidul
dan berbatasan langsung dengan samudra hindia. Di kecamatan Bakung memiliki
beberapa wisata pantai seperti: pantai Pasur, pantai Pangi, dan pantai Gayasan.
Selain pantai-pantai tersebut sebenarnya masih ada lagi potensi wisata pantai
yang belum dikenal oleh banyak orang seperti pantai Umbul Waru.
Pantai Umbul Waru merupakan pantai yang
memiliki keistimewaan tersendiri karena disini terdapat air terjun yang
langsung menuju ke laut. Pantai dengan air terjun seperti pantai Umbul Waru ini
masih sangat jarang untuk ditemui di Indonsia. Pantai Umbul Waru yang terletak
di desa Sidomulyo ini memiliki keindahan dan suasana pantai yang masih sangat
alami.
Sudah semestinya pantai Umbul Waru ini
diperkenalkan karena keindahan dan keistimewaannya, namun medan dan jalur
menuju pantai ini kurang mendukung karena jalur menuju pantai sangat sulit
serta mengharuskan untuk turun melalui tebing terjal. Selain medan dan jalur
yang sulit kepedulian dari masyarakat sendiri masih sangat kurang. Hal ini
dapat dilihat dari pantai yang tidak terawat, banyak sampah berserakan
dipesisir pantai serta kurangnya pengelolaan pantai dan fasilitas keamanan.
Kami mengangkat pantai Umbul Waru sebagai topik karya ilmiah kali ini dengan
harapan masyarakat sekitar dan pihak-pihak lain sadar dan peduli akan potensi
yg dimliki pantai Umbul Waru agar kedepannya pantai Umbul Waru dapat lebih
dikenal masyarakat umum sebagai wisata pantai baru yang memiliki nilai jual
tinggi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana kondisi tempat wisata pantai Umbul
Waru ?
1.2.2
Bagaimana potensi yang terdapat di
wisata pantai Umbul Waru ?
1.2.3
Bagaimana peran masyarakat dalam upaya
pengembangan pantai Umbul Waru ?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui kondisi pantai Umbul Waru
1.3.2
Untuk mengetahui peran masyarakat dalam
pengembangan pantai Umbul Waru
1.3.3
Untuk mengetahui potensi pantai Umbul Waru
1.4
Manfaat
penelitian
1.4.1
Manfaat
umum
1.
Memperkenalkan pantai Umbul Waru kepada
masyarakat luas.
2. Untuk
memberikan informasi tentang keistimewaan pantai Umbul Waru kepada masyarakat
luas.
3.
Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar
pantai Umbul Waru
1.4.2
Manfaat
Khusus
1.
Menambah ilmu tentang pembuatan karya tulis
ilmiah bagi penulis.
2. Menambah
buku bacaan di perpustakaan sekolah.
3.
Menambahkan pola pikir untuk pengembangan
tempat pariwisata
BAB II
TELAAH
PUSTAKA
2.1
Landasan
teori
2.1.1
Devinisi
obyek wisata
Nyoman S. Pendit berpendapat dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994
mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan
bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Selain itu, A.
Yoeti juga
berpandapat dalam bukunya “Pengantar Ilmu
Pariwisata” tahun 1996 menyatakan bahwa daya
tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering
digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tertentu. Sedangkan berdasarkan UU RI No. 9 tahun 1990, obyek dan
daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menarik dan bernilai sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu derah
tertentu .
2.1.2
Macam-macam
obyek wisata
Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan
disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata
terdiri atas:
1.
Daya
tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan
fauna.
2.
Daya
tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah,
seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman
rekreasi dan komplek hiburan.
3.
Daya
tarik wisata minat khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua, industri dan
kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat
ziarah dan lain-lain.
Dari
penjelasan diatas dapat di uraikan bahwa daya tarik yang berupa keadaan alam
dapat berupa:
1.
Keunikan
dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau.
2.
Gejala
alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau.
3.
Budidaya
sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan.
4.
Flora
dan fauna, misalnya cagar alam, kebun raya, taman safari.
2.1.3 Syarat syarat wisata
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh
wisatawan harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut
Maryani (1991:11) syarat-syarat tersebut adalah :
a)
What to
see
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata
yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut
harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment”
bagi wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan,
kesenian dan atraksi wisata.
b)
What to
do
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan
betah tinggal lama ditempat itu.
c)
What to buy
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh
untuk di bawa pulang ke tempat asal.
d)
What to arrived
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita
mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.
e)
What to stay
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama
dia berlibut. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel
non berbintang dan sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu
tempat wisata akan menarik dan patut dikunjungi apabila di tempat tersebut
memiliki banyak potensi untuk dikembangkan salah satunya berupa suatu
fasilitas yang memadai, terdapat tempat utuk membeli suatu barang, kemudahan
dalam hal transportasi untuk mengunjngi wisata, serta tempat
penginapan atau tempat istirahat bagi para wisatawan.
2.1.4
Devinisi dan daya tarik wisata pantai
Menurut Simond (1978) dalam Nugraha (2008),
wisata pantai merupakan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam
pantai beserta komponen pendukungnya, baik alami maupun buatan atau gabungan
keduanya. Menurut Inskeep 1991 dalam Nugraha (2008) lebih jauh mengatakan
bahwa daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan
perjalanan mengunjungi suatu tempat yang berkeinginan untuk menyaksikan,
merasakan, dan menikmati daya tarik tujuan tersebut, seperti keindahan alam
laut, pantai dan danau. Keindahan dan keaslian lingkungan pantai menjadikan
perlindungan dan pengelolaan merupakan bagian integral dari rencana
pengembangan kawasan wisata pantai.
Penilaian daya tarik kawasan areal obyek
wisata pantai dapat dilihat dari unsur-unsur daya tarik wisata pantai yang
meliputi: lebar pantai diukur pada waktu air laut surut dengan panjang
pantai minimal 1 km, keselamatan tepi laut
pantai, kebersihan laut, keindahan, jenis pasir, kersihan, dan variasi
kegiatan. (Anonimous,1993).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan wisata
pantai merupakan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan keunikan dan kekhasan ekosistem pantai serta kompenen pendukungnya. Daya tarik menjadi faktor
utama yang menarik wisatawan berkunjung ke suatu tempat untuk menyaksikan,
merasakan, dan menikmati daya tarik tujuan tersebut, seperti keindahan alam
laut dan pantai.
2.1.4
Peran serta masyarakat dalam pengembangan
potensi wisata
Berawal dari lahirnya UU No. 27 tahun 2007
tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil menunjukkan betapa
pentingnya wilayah pesisir dan keberadaan pulau – pulau kecil yang perlu dijaga
kelestariannya dan dimanfaatkan secara berkelanjutan (Ambo, 2011). Sedangkan
menurut Fritgen (1996) dalam Nugraha (2008), pengembangan suatu
kawasan wisata yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan pendapatan ekonomi
yang baik juga untuk komunitas setempat. Selain itu menurut Hadinoto
(1996) dalam Demartoto (2012), suatu kawasan wisata yang direncanakan
dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang memperbaiki taraf
hidup, kualitas dan pola hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan dan
pemeliharaan lingkungan yang lebih baik. Bila dilakukan dengan benar dan
tepat maka pariwisata dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan
permasalahan.
Selain pendapat dari para ahli juga
dinyatakan dalam UU RI No. 9 tahun 1990 bab V Pasal 30 yang berisi
tentang:
1)
Masyarakat
memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan kepariwisataan.
2)
Dalam
rangka proses pengambilan keputusan, Pemerintah dapat mengikutsertakan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) melalui penyampaian saran,
pendapat, dan pertimbangan.
3)
Pelaksanaan
peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa peranan masyarakat sangat diperlukan dalam pengembangan
potensi wisata. Masyarakat memiliki kesempatan untuk menyelenggarakan
pengembangan wisata dan memiliki peran dalam pengambilan keputusan baik melalui
saran, pendapat, ataupun pertimbangan. Sebuah tempat pariwisata akan berkembang
dengan baik apabila masyarakat menyadari pentingnya pengembangan wisata dan
peningkatan serta pemeliharaan lingkungan yang baik. Apabila pengembangan
wisata dilakukan dengan baik dan benar maka dapat memberikan keuntungan
ekonomi, kualitas dan pola hidup masyarakat setempat, selain itu juga dapat
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan permasalahan.
2.2
Penelitian
terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2.2.1 Dodi Widiyanto,et.al
,2008
Judul penelitian ini adalah Pengembangan
Pariwisata Perdesaan (Suatu Usulan Strategi Bagi Desa Wisata Ketingan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi desa-desa wisata
daerah penelitian berdasarkan identifikasi potensi sehingga didapatkan strategi
pengembangan yang akan dilakukan. Data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Alat analisis yang dipakai adalah analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengembangan pariwisata pedesaan di desa wisata Ketingan masih mengandalkan
daya tarik alam, yaitu habitat burung kuntul dan blekok. Strategi yang
hendaknya dikembangkan adalah dengan meningkatkan pemasaran, kualitas SDM,
kualitas pelayanan, dan memelihara mutu apa yang menarik yang ditawarkan oleh
obyek wisata tersebut, dukungan masyarakat sekitar lebih dioptimalkan, peranan
organisasi dan modal usaha.
2.2.2 Moch. Prihatna
Sobari, et.al, 2006
Judul penelitian ini
adalah Analisis Permintaan Rekreasi dan Strategi Pengembangan Wisata Bahari
Pantai Kalianda Resort, Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi karakteristik pengunjung, menduga kurva permintaan
masyarakat terhadap rekreasi, dan merumuskan alternatif strategi pengembangan
wisata bahari Kalianda Resort. Sumber data yang diperoleh dari data primer dan
data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah Travel Cost
Method dan Analisis SWOT. Hasil /Kesimpulan penelitian ini adalah:
- Dari hasil perhitungan uji F, biaya
perjalanan memiliki hubungan nyata dengan tingkat kunjungan wisatawan ke Pantai
Kalianda Resort.
- Analisis SWOT menghasilkan 3
alternatif strategi yaitu pertama,menambah fasilitas,sarana dan prasarana
penunjang ; serta gencar melakukan promosi yang bekerjasama dengan Pemerintah.
Kedua, mengantisipasi persaingan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta menyesuaikan harga tiket dengan
fasilitas yang disediakan. Yang ketiga yaitu memperbaiki citra obyek wisata
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
2.3
Pemecahan
Masalah
Pengembangan pariwisata pedesaan di desa
wisata Ketingan masih mengandalkan daya tarik alam, yaitu habitat burung kuntul
dan blekok. Strategi yang hendaknya dikembangkan adalah dengan meningkatkan
pemasaran, kualitas SDM, kualitas pelayanan, dan memeliharaan mutu apa yang
menarik yang ditawarkan oleh obyek wisata tersebut, dukungan masyarakat sekitar
lebih dioptimalkan, peranan organisasi dan modal usaha.
Biaya perjalanan memiliki hubungan nyata
dengan tingkat kunjungan wisatawan ke Pantai Kalianda Resort. Alternatif
strategi yang dihasilkan ada 3 yaitu pertama, menambah fasilitas, sarana
dan prasarana penunjang ; serta gencar melakukan promosi. Kedua, meningkatkan
kualitas dan kuantitas sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta
menyesuaikan harga tiket dengan fasilitas yang disediakan. Yang ketiga yaitu
memperbaiki citra objek wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Menurut Bogdan dan Tailor (1975) yang dikutip
oleh Moleong (2007:4) mengukakan bahwa metode kualitati sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.berdsarkan pendapat
diatas maka jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang
digunakan untuk menjelaskan mutu obyek wisata Umbul Waru serta peran masyarakat
dalam upaya pengembangan potensi pantai Umbul Waru.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Pada pembuatan karya tulis ini, penelitian
dilakukan di obyek wisata pantai Umbul Waru yang berada di desa Sidomulyo
kecamatan Bakung kabupaten Blitar. Untuk waktu penelitian dapat dilhat pada
table dibawah ini :
Tabel 3.2.1 Waktu penelitian
No.
|
Kegiatan
|
Juni
|
Juli
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Survei lokasi per tama
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Analisis data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Penyusunan Karya tulis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Survei lokasi kedua
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan berupa sebagai berikut:
- Interview
(wawancara) yaitu wawancara langsung dilakukan secara tatap muka dan
bersifat terbuka terhadap responden baik secara formal maupun informal
dengan menggunakan daftar pertanyaan terhadap beberapa masalah yang perlu
diteliti.
- Observasi
(pengamatan) yakni dilakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek
yang akan diteliti untuk memperoleh data dan bahan yang ada hubungannya
dengan penyusunan karya tulis ini
- Dokumentasi
yaitu pengambilan gambar berupa foto yang diambil lagsung guna bahan dalam
pembuatan karya tulis ini.
3.4
Sumber
Data
Jenis dan sumber data yang kami gunakan dan kami peroleh adalah:
- Data
Primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung
terhadap obyek penelitaian melalui wawancara, dan observasi.
- Data
Sekunder yang kami peroleh berasal dari hasil wawancara, observasi,
pengambilan gambar, opini masyarakat dengan terjun langsung kepada pihak
pihak yang bersangkutan guna memperoleh data secara lengkap.
3.5
Analisi
Data
Analisis data yang kami gunkan dalam
penelitian ini adalah analisis SWOT, karena analisis SWOT menrutkami memiliki
keunggulan yang lebih. Untuk lebih jelas mengenai analisis SWOT dapat dilihat
pada table berikut ini :
Tabel
3.1 Analisis SWOT
No
|
SWOT
|
ARTI
|
1
|
Strengths
(kekuatan)
|
Menganalisis seluruh kekuatan yang
ada di obyek wiasata untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
|
2
|
Weaknesses
(kelemahan)
|
Menganalisis segala kelemahan yang ada di
suatu obyek wisata.
|
3
|
Opportunities
(peluang)
|
Menganalisis potensi yang dapat digunakan
sebagai pengembangan obyek wisata.
|
4
|
Threats
(ancaman)
|
Menganalisis segala ancaman yang kemudian
akan diminimalisir.
|
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi
Kondisi Lokasi Pantai Umbul Waru
4.1.1
Keadaan
Jalan Menuju Pantai Umbul Waru
Pantai Umbul Waru merupakan sebuah pantai
kecil yang berada di deretan pantai laut selatan di kabupaten Blitar, lebih
tepatnya berada di desa Sidomulyo kecamatan Bakung. Untuk menuju ke pantai
Umbul Waru, dapat melalui jalur menuju ke arah pantai Pangi, sesampainya di
kantor desa sidomulyo ada sebuah jalan kecil mengarah ke pantai umbul waru dan
bagi pengunjung yang belum tau jalan kesana di sepanjang jalan sudah dipasang
petunjuk arah agar para pengunjung tidak salah jalan. Kondisi jalan menuju
pantai umbul waru masih belum beraspal sehingga cukup sulit untuk dilalui,
karena harus melalui daerah pegunungan dengan jalan yang menanjak dan
berliku-liku serta berbatu. Jalan menuju pantai Umbul Waru hanya bisa dilalui
ketika kondisi jalan kering, apabila saat kondisi jalan sedang basah jalan akan
semakin berbahaya untuk dilalui para pengunjung karena jalan akan sangat licin
dan becek. Di sepanjang perjalanan pengunjung dapat menikmati pemandangan yang
indah mulai dari bukit, ladang, perkebunan, pohon-pohon yang rindang, udara
yang sejuk dan masih banyak lagi, semua itu dapat menggantikan kesulitan yang
dilalui ketika dalam perjalanan. Untuk lebih jelasny dapat dilihat pada gambar
berikut :
Sumber:
Dokumen penulis
Gambar
4.1.1.1 Jalan menuju pantai Umbul Waru
Para
pengunjung tidak dapat membawa kendaraannya sampai ke pantai karena terdapat
sebuah tebing, sehingga pengunjung diharuskan berjalan kaki sekitar 300 m dan
harus menuruni tebing dengan menggunakan sebuah tali untuk berpegangan,
di tengah perjalanan menuju ke pantai Umbul Waru pengunjung harus berhati-hati
karena harus melewati sungai kecil yang keadaannya licin. Setiap pengunjung
harus menjaga keselamatannya sendiri karena medan yang cukup sulit, tidak hanya
itu saja pengunjung sebisa mungkin melindungi kaki karena di saat perjalanan
menuruni tebing disekitarnya terdapat banyak duri yang berasal dari limbah
pepohonan sekitar tempat tersebut. Agar sampai ke air terjun pengunjung harus
melewati karang yang tajam dan juga licin sehingga pengunjung yang tidak ingin
kakinya terluka diharuskan untuk memakai alas kaki yang khusus dan diharuskan
sangat berhati-hati karena jalan yang dilalui dekat dengan laut.
4.1.2
Kondisi pantai dan air terjun Umbul Waru
Pantai Umbul Waru merupakan sebuah pantai
kecil yang bertebing, memiliki potensi keindahan luar biasa tetapi mengharuskan
para pengunjung menuruni tebing tinggi agar sampai ke pantai Umbul Waru.
Sesampainya di pantai Umbul Waru pengunjung akan langsung dapat merasakan
hembusan angin pantai dan menikmati pesona keindahan pantai Umbul Waru. Namun,
dibalik keindahan tersebut pantai Umbul Waru masih sangat butuh pembenahan yang
lebih karena kondisi pantai masih kurang bersih yang diakibatkan banyak sampah
berserakan baik dari sampah yang dibawa oleh ombak laut, sampah dari lingkungan
sekitar, maupun sampah yang dibawa oleh pengunjung, dan juga disana masih belum
adanya tempat pembuangan sampah. Pantai ini memiliki ombak yang cukup besar,
dikarenakan berbatasan langsung dengan samudera Hindia, sehingga para
pengunjung diwajibkan berhati-hati ketika menikmati keindahan pantai tersebut
dan terkadang ombak pantai ini dapat menutupi setengah dari bagian pantai.
Sumber:
Dokumen penulis
Gambar
4.1.2.1 Kondisi pantai Umbul Waru
Di ujung barat pantai Umbul Waru terdapat
sebuah pesona alam yang indah berupa air terjun yang memiliki ketinggian kurang
lebih 30 m dan mengarah ke laut lepas, air terjun ini berasal dari aliran
sungai yang berada di atas tebing pantai ini. Keistimewaan inilah yang menjadi
daya tarik utama para pengunjung dari berbagai daerah yang merelakan melakukan
perjalanan jauh hanya ingin melihat pesona keindahan air terjun yang ada di
pantai Umbul Waru. Tidak hanya keindahan saja yang dapat dinikmati di pantai
Umbul Waru akan tetapi bagi pengunjung yang memiliki hobi memancing, disana
dapat digunakan sebagai tempat pemancingan karena kealamiannya pantai Umbul
Waru, masih terdapat banyak ikan-ikan yang bisa di tangkap. Agar lebih jelas
tantang kondisi air terjun di pantai Umbul Warulihat gambar dibawah ini:
Sumber:
Dokumen penulis
Gambar
4.1.2.2 Air terjun yang ada di pantai Umbul Waru
4.2
Potensi
Wisata Pantai Umbul Waru
Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan, wisata ini memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, mulai
dari jalan menuju ke pantai Umbul Waru sampai ke lokasi obyek wisatai pantai
Umbul Waru. Jalan ke pantai Umbul Waru dapat dijadikan sebagai lokasi olah raga
motor cross, karena kondisi jalan yang berliku, menanjak, serta berbatu yang
sangat menantang. Jalur ini sangat cocok untuk dilewati bagi para petualang dan
pengendara motor cross akan tetap,i bagi pengunjung yang tidak menyukai jalur
yang menangtang dapat melewati jalur lain yang lebih mudah dan aman untuk
dilalui karena sebenarnya terdapat 4(empat) jalur untuk sampai ke pantai Umbul
Waru.Selain untuk olah raga motor cross, tempat wisata pantai Umbul Waru ini
juga dapat dijadikan sebagi tempat bersantai karena pengunjung dapat menikmati
langsung keindahan alam yang masih asri dan udara yang sejuk pula.
Pada awalnya pantai Umbul Waru digunakan
sebagai tempat masyarakat yang memiliki hobi memancing oleh sebab itu
masyarakat menjadikan pantai Umbul Waru sebagai tempat pencarian ikan seperti
pada gambar berikut:
Sumber:
Dokumen penulis
Gambar
4.2.1 Masyarakat mencari ikan.
Dari tempat pemancingan ini dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi wisata pemancingan dan wisata kuliner dimana
lahan kosong di atas tebing yang berda di atas tebing dapat di manfaatkan
sebagai warung kuliner yang menyediakan kuliner laut dan disediakan juga
mengolah hasil tangkapan dari para pemancing. Pengunjung dapat memancing di
pantai Umbul Waru kemudian hasil tangkapan tersebut dapat diolah di tempat
kuliner yang ada. Lahan diatas tebing sangat cocok sebagai warung
kuliner,selain lahan yang luas dari tempt ini pengunjung juga dapat menikmati
keindahaan pantai Umbul Waru serta laut lepas dari ketinggian. Namun potensi
yang dimiliki pantai Umbul Waru belum bisa dikembangkan secara optimal yang
dikarenakan perlu banyak sumber dana untuk perbaikan yang lebih baik dan peran
masyarakat yang lebih sehingga obyek wisata Umbul Waru dapat berkembang semakin
baik.
4.3
Peran
masyarakat dalam pengembangan pantai Umbul Waru
Pantai Umbul Waru merupakan pantai yang
memiliki daya tarik tersendiri karena di pantai ini memiliki keistimewaan yang
jarang ditemui di pantai-pantai yang lain, dipantai ini terdapat sebuah air
terjun yang mengalir langsung ke laut lepas. Keistimewaan pantai ini perlu
dikelola lebih lanjut sesuai dengan UU No. 27 tahun 2007 tentang pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil menunjukkan betapa pentingnya wilayah
pesisir dan keberadaan pulau – pulau kecil yang perlu dijaga kelestariannya dan
dimanfaatkan secara berkelanjutan (Ambo, 2011). Peranan masyarakat sangat
diperlukan dalam pengembangan potensi wisata. Pantai Umbul Waru akan berkembang
dengan baik apabila masyarakat menyadari pentingnya pengembangan wisata dan
peningkatan serta pemeliharaan lingkungan yang baik. Pada awalnya pantai Umbul
Waru oleh masyarakat sekitar hanya digunakan sebagai tempat pencarian ikan
karena disana masih banyak ikan-ikan yang dapat dikonsumsi. Namun, karena di
daerah kecamatan bakung mulai banyak bermunculan tempat pariwisata sehingga
masyarakat sekitar pantai Umbul Waru juga berinisiatif untuk memperkenalkan
potensi yang dimiliki pantai Umbul Waru sebagai obyek wisata baru kepada
masyarakat luas. Melalui usaha tersebut masyarakat sekitar berhasil
menarik perhatian para pecinta alam baik dari dalam kota maupun luar kota untuk
mengunjungi dan menikmati keindahan dari pantai Umbul Waru. Namun, ketertarikan
itu masih belum membuat pantai Umbul Waru dikunjunngi banyak wisatawan.
Sumber: Dokumen penulis
Gambar 4.3.1 Jalan beton ke pantai
Umbul Waru
Dengan mulai terkenalnya pantai Umbul Waru
masyarakat mulai memperbaiki sarana dan prasarana seperti memberikan petunjuk
arah menuju pantai Umbul Waru, membangun tempat peristirahatan, membangun jalan
dan juga membangun tempat parkir. Tetapi yang sangat disayangkan masih sedikit
masyarakat yang peduli terhadap keadaan pantai Umbul Waru semua itu dapat
dilihat dari sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti : jalan turun ke
pantai yang masih berbahaya, tidak adanya tempat sampah, kurangnya jalan ke arah
air terjun dan jalan menuju ke pantai. Sebenarnya potensi yang dimiliki pantai
Umbul Waru masih sangat banyak, akan tetapi karena tingkat sumber daya manusia
yang kurang, masyarakat belum mampu mengoptimalkan serta mengembangkan potensi
yang dimiliki pantai Umbul Waru
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pantai umbul waru terletak di desa Sidomulyo
yang memiliki kodisi jalan yang cukup berbahaya karena jalan yang berliku,
menanjak, dan berbatu. Kondisi jalan seperti ini sangat cocok dijadikan sebagai
lokasi olahraga motor cross. Kondisi dipantai Umbul Waru sendiri masih sangat
asri dan sejuk, sangat cocok sebagai tempat untuk bersantai. Pantai ini
merupakan jenis pantai yang bertebing sehingga, untuk menikmati keindahan
pantai ini pengunjung harus turun tebing, kelemahan ini dapat dimanfaatkan
dengan membangun warung kuliner di atas tebing sehingga pengunjung dapat
menikmati keindahan pantai dan laut lepas dari ketinggian. Namun, potensi yang
terdapat di pantai Umbul Waru ini masih belum dikembangkan secara optimal
Masyarakat sekitar pantai Umbul Waru masih
belum bisa mengoptimalkan potensi pantai Umbul Waru, padahal pantai Umbul
Waru memiliki banyak kelebihan yang dapat digali untuk tempat pariwisata
bahari.Masyarakat desa sidomulya masih perlu banyak pembinaan serta pengetahuan
tentang ilmu kepariwisataan agar dapat mengembangkan potensi yang dimilki oleh
pantai Umbul Waru (blitarkab)
5.2
Saran
- Sebaiknya
pemerintah juga memperhatikan kondisi tempat wisata Umbul Waru yang
sekarang sangat kurang dan perlu banyak perbaikan.
- Pemerintah
perlu mensosialisasikan pengetahuan tentang pengembangan obyek
wisata.
- Sebaiknya
masyarakat lebih aktif untuk berpartisipasi dalam menjaga dan merawat lingkungan
sekitar pantai Umbul Waru.
- Diharapkan
masyarakat lebih meningkatkan upaya pengembanganwisata pantai Umbul Waru
dengan memperbaiki dan menambah sarana, prasarana yang ada.
- Diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan berbagai potensi pantai Umbul Waru mulai
dari jalur menuju pantai hingga lokasi pantai.
DAFTAR
PUSTAKA
Metode
Analisis Swot Dan Deskriptif Kualitatif Dalam Mengembangkan Kawasan Wisata
Pantai Pasir Panjang Negeri Tial Kabupaten Maluku Tengah.Ambon:Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
Oka, A.Yoeti.1996. Pengantar Ilmu
Pariwisata.Angkasa:Bandung.
Pendit,Nyoman S.1994. Ilmu Pariwisata
Sebuah Pengantar.Perdana:Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009